Memperbaiki Kualitas Sholat
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ
أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ
كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى خَاتَمِ اْلأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
مُحَمَّدٍ وَّعَلى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ
اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُوْنَ
Maasyiral Muslimin rahimakumullah.
Suatu ketika
Rasulullah Saw didatangi oleh salah seorang sahabatnya yang tunanetra, yang
bernama Abdulloh bin Umi Maktum. Abdulloh bin Umi Maktum bermaksud meminta
keringanan dari Rasulullah Saw agar dia tidak melaksanakan sholat berjamaah di
masjid karena tidak ada yang menuntunnya untuk berjalan menuju ke masjid.
Mendengar
curhatan dari Abdulloh bin Umi Maktum tersebut Rasulullah Saw. Lantas bertanya
kepada Abdulloh bin Umi Maktum:
هل
تسمع النداء بالصلاة
“Apakah kamu
masih mendengar suara adzan?”
Abdulloh bin Umi
Maktum lalu menjawab:
قال: نعم
“Iya, ya Rasulullah”.
Rasululaah Saw
lalu bersabda:
قال: فأجب
“Pergilah ke masjid”.
Dari kisah
tersebut kita bisa mengambil sebuah benang merah bahwa Rasulullah Saw
memerintahkan kepada umatnya agar sebisa mungkin melaksanakan sholat berjama’ah
di masjid, meskipun kepada orang yang buta sekalipun, seperti sahabat Abdulloh
bin Umi Maktum.
Maka, satu
pertanyaan yang seharusnya patut untuk kita renungkan bersama adalah bagaimana
dengan kita? Bagaimana dengan kita yang masih diberi nikmat oleh Allah Swt yang
begitu sempurna? Mata kita masih bisa melihat, tangan kita masih bergerak, dan
kaki kita masih bisa berjalan, tetapi mengapa ketika suara adzan
dikumandangkan, kaki kita terasa berat sekali untuk melangkah menuju ke masjid
untuk menunaikan sholat berjama’ah? Ini pertanyaan yang patut untuk kita
tanyakan kepada diri kita masing-masing.
Padahal kalau kita melihat dan mempelajari kembali, banyak sekali hadits-hadits
Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang keutamaan sholat berjamaah. Salah
satunya, hadits riwayat Imam Al Bukhori dan Imam Muslim:
صلاة الجماعة أفضل من
صلاة الفذّ، بشبع و عشرين درجة
“Shalat berjamaah lebih utama dari
pada shalat sendiri, sebanding dengan 27 derajat.”
Di dalam hadits
lain Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ
مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيْضَةً مِنْ
فَرَائِضِ اللهِ كَانَتْ
خُطُوَاتُهُ إِحْدَاهَا تَحُطُّ خَطِيْئَتَهُ وَاْلأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَتَهُ
“Barangsiapa yang bersuci di rumahnya
kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah satu masjid diantara masjid-masjid
Allah, demi menunaikan suatu kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang ditetapkan
Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu akan menghapuskan dosa serta
langkah yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya (HR. Ahmad, Ibnu Majah,
Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Hakim).”
Oleh
karena itulah, mari kita berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki kualitas
sholat kita, salah satunya yaitu dengan mengerjakannya secara berjama’ah.
Apalagi saat ini kita sedang berada di bulan Rojab, bulan di mana Alloh Swt
menyampikan perintah sholat 5 waktu kepada baginda Rasulillah Saw melalui
peristiwa Isro’ dan Mi’roj. Jangan sampai peringatan Isro’ dan Mi’roj yang kita
lakukan setiap tahun hanya bersifat seremonial belaka tanpa membawa dampak pada
peningkatan kualitas ibadah kita, terutama sholat kita.
Mudah-Mudahan Alloh Swt memberikan kekuatan
kepada kita untuk bisa istiqomah di dalam menunaikan sholat secara berjama’ah.
Aamiin
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى:
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّهَا
الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا
اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا
آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ،
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Komentar