Menuntut Ilmu
adalah salah satu kewajiban bagi setiap umat islam. Hal ini berdasarkan hadits
Rasulullah SAW yang berbunyi:
طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu
adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”
Ada enam hal
yang harus diperhatikan oleh para pencari ilmu agar berhasil di dalam proses
belajar mereka. Ke-enam hal tersebut tertuang dalam sebuah syair yang tertulis
di dalam kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh Az-Zarnuji.
ذُكَاءٍ وَ حِرْصٍ وَ اصْطِبَارٍ وَ بُلْغَةٍ # وَ اِرْشَادِ اُسْتِاذٍ وَ
طُوْلِ زَمَانٍ
“Kecerdasan,
ketekunan, kesabaran, dan bermodal Petunjuk guru, serta waktu yang lama.”
Kecerdasan,
atau dzaka'un. Dalam hal ini, kecerdasan yang dimaksud bukanlah
kemampuan hebat, IQ tinggi atau berketerampilan yang luar biasa, karena semua
orang yang memiliki kemampuan untuk belajar dan potensi yang berbeda-beda di
dalam diri mereka. Sehingga, kecerdasan yang di maksud di sini adalah
kemampuan setiap individu untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam
dirinya. Oleh karena itulah, kecerdasan menjadi syarat mutlak di dalam mencari
ilmu.
Ketekunan, atau hirshun. Meskipun seseorang sudah memiliki potensi dan
kemampuan dalam diri mereka, hendaknya para pencari
ilmu harus rajin dan terus mengasah potensi yang
dimiliki tersebut. Karena ibarat sebuah pisau, semakin diasah akan semakin
tajam. Begitu juga dengan potensi setiap individu, jika tersu diasah maka
potensi tersebut akan melejit dan menjadi kekuatan yang luar biasa.
Kesabaran, atau
ishtibarun. Dalam sebuah proses belajar, pasti banyak sekali kendala dan masalah yang akan dihadapi oleh para pencari ilmu.
Bentuknya pun bisa bermacam-macam, bisa dalam bentuk tekanan mental, fisik, spiritual, maupun materi. Oleh karena
itulah, kesabaran menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh para pencari
ilmu, agar tujuan mereka tidak kandas di tengah jalan.
Bermodal, atau bulghatun.
Salah satu filososi jawa berbunyi Jer Basuki Mawa Bea, yang artinya
segala sesuatu membutuhkan biaya, termasuk di dalam mencari ilmu.
Oleh karena itu, apabila di dalam proses belajar terdapat biaya-biaya yang
harus dikeluarkan, maka sebagai pencari ilmu harus ikhlas dan ridho untuk
merogoh kantong demi tercapainya tujuan belajar.
Petunjuk guru,
atau irsyadu ustadzin. Di era digital seperti sekarang, hal ini sering
diabaikan oleh para pencari ilmu. Mereka lebih suka untuk searching di google
dari pada harus meminta bimbingan dari seorang guru. Padahal di dalam proses mencari ilmu, guru adalah
orang yang memberikan arahan dan bimbingan serta petunjuk dalam perjalanan mencari ilmu sehingga seorang pelajar tidak tersesat
bahkan keliru dalam tujuan maupun pengetahuan.
Waktu yang lama, atau thulu zamanin. Ilmu tidak bisa didapat dengan secepat
kilat ataupun tergesa-gesa. Lama atau sebentarnya suatu proses belajar
memang relatif, akan tetapi mencari ilmu
harus didapatkan dengan proses dalam jangka waktu tertentu, supaya pemahaman yang baik serta pengamalan suatu ilmu bisa dicerna dengan sempurna. Di samping
itu, dengan adanya durasi yang lama di dalam proses belajar, akan memunculkan interaksi yang intensif antara murid dengan guru, sehingga “transfer pengetahuan dan akhlak” bisa semakin mengena bagi
para pencari ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar